Powered By Blogger

Kamis, 25 September 2014

Mojokerto Kotaku

        Mojokerto adalah salah satu kabupaten yang terletak diprovinsi Jawa Timur, Indonesia. Letak kabupaten Mojokerto dengan ibukota provinsi hanya berjarak 50 km. Selain letak geografis yang strategis, Mojokerto memiliki banyak budaya dan tempat wisata yang sangat menarik untuk dikunjungi.
          Mojokerto merupakan pusat kerajaan Majapahit. Dan kerajaan Majapahit itu sendiri merupakan kerajaan terbesar dimasanya yang daerah kekuasaannya mencapai Asia Tenggara. Hal ini menjadi kebanggan tersendiri untuk masyarakat Mojokerto. Dan sejarah dari nama Mojokerto itu sendiri tidak lepas kaitannya dengan asal usul atau cikal bakal kerajaan majapahit dimasa lampau. Dalam catatan sejarah letak pusat kerajaan Majapahit hanya sekitar 10 km dari pusat kota Mojokerto. Hal ini didasarkan karena banyak penemuan berbagai candi, saluran air, umpak-umpak rumah, selain itu yang menjadi trend centar adalah kolam segaran. Kolam segaran ini konon katanya merupakan tempat dimana raja kerajaan Majapahit membuang segala peralatan rumah tangga setelah dipakai, hal ini membuktikan bahwa kerajaan Majapahit merupakan kerajaan yang besar pada masa itu. Mojokerto sangat banyak dikaitkan dalam penemuan peninggalan Majapahit, karena sebagian besar penemuan itu banyak ditemukan dikawasan Mojokerto itu sendiri.

          Kelahiran Mojokerto juga tidak lepas dari sejarah kerajaan Majapahit. Hal itu dilatar belakangi oleh peristiwa Raden Wijaya (Raja Kerajaan Majapahit) yang berhasil mengalahkan pasukan tar-tar, yang pada catatan sejarah peristiwa itu jika dihitung dengan tahun Masehi adalah 9 Mei 1293. Oleh karena itulah Mojokerto dan Majapahit merupakan dua nama yang saling berkaitan dan memiliki keistimewaan tersendiri.
           Asal ususl Mojokerto yang terbentuk dari suatu kerajaan besar meruapakan suatu kebanggan tersendiri. Kerajaan yang dahulu paling disegani, kini menjadi bentuk sistem pemerintahan yang modern . Namun tetap menjaga nilai-nilai budaya dan karakteristik budayanya.
          Sebagai kabupaten yang mewarisi budaya dan peninggalan kerajaan Majapahit yang begitu menarik. Mojokerto juga mempunyai kekayaan alam yang luar biasa, selain itu Mojokerto juga mewarisi berbagai macam jenis makanan khas Mojokerto. Untuk menjaga dan merawat peninggalan kerajaan, Mojokerto mempunyai museum purbakala yang dinamakan "Museum Trowulan". Museum ini terletak tidak jauh dari pendopo agung, pendopo agung merupakan bangunan yang menciri khaskan Mojokerto itu sendiri.
            Selain warisan budaya yang begitu melimpah, Mojokerto mempunyai kekayaan alam yang luar biasa. Contohnya adalah gunung "Penanggungan". Kata penanggungan itu sendiri konon katanya memiliki arti "Yang menanggung semesta alam". Gunung penanggungan mempunyai sebutan yang luar biasa yaitu "the mountain with the thousands Temples". Hal ini dikarenakan daerah gunung ini banyak terdapat candi-candi peninggalan kerajaan Majapahit. Didaerah Trowulan banyak kita temukan candi-candi seperti : Candi tikus, candi bajang ratu, candi brahu, candi lawang, dll. selain candi terdapat vihara di Mojokerto. Vihara merupakan tempat dimana pemeluk agama budha melakukan ritual keagamaan. Hal ini menciri khaskan kerajaan Majapahit yang bercorak Hindu-Budha.
            Berbagai macam kesenian dan tradisi juga banyak dimiliki oleh Mojokerto seperti : Tari grebeg suro Majapahit yang meruapakan ritual yang dilakukan setiap tanggal 1 Suro kalender Saka, Seni bantengan, Tari Mayang rontek, dan berbagai kesenian khas Jawa lainnya.

                Berbagai budaya serta ciri khas dari kabupaten Mojokerto memang sangat banyak. Namun, Mojokerto juga mempunyai makanan khas yaitu onde-onde. Makanan ini berbentuk bulat seperti bola yang didalamnya terdapat isi berupa kacang ijo atau ketan, selain it krupuk rambak. Krupuk rambak adalah krupuk yang terbuat dari kulit sapi yang kemudian dikeringkan dan diolah. Kalian akan banyak menemukan berbagai macam makanan dan kebudayaan ketika berkunjung ke Mojokerto. Ayo Berkunjung ke MOJOKERTO :)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar